Selasa, 08 Mei 2012

berawal dari sebuah mimpi bertemu ibu

Rabu, 9 Mei 2012 @Pesantren Husnayain

Dini hari saya memposting entri ini. Sebenarnya tidak lain karena terbangukan oleh sebuah mimpi aneh yang sarat dengan arti. Dalam mimpi ini saya kembali bertemu dengan wanita mulia di dunia yaitu almh. ibu saya. Entahlah, tiada yang tahu definisi dari mimpi saya ini. Saya berempat shalat bersama-sama namun tiba-tiba ibu mulai menggelar sebuah sajadah yang jika dilihat merupakan sebuah kain kafan beserta kapasnya. Saya agak bingung mengapa dalam mimpi itu lagi-lagi saya belum menganggap ibu belum meninggal seperti mimpi-mimpi sebelumnya. Bayangan beliau begitu nyata dan dekat.
Setelah saya sadar bahwa ibu akan mendahului shalat kami, saya tidak menerimanya begitu saja. tapi  anehnya saya tidak sholat bersama beliau melainkan hanya menangis karena beliau telah sholat lebih dahulu. beliau-pun menangis dalam sholatnya, mungkin ini menandakan beliaupun berat meninggalkan kami. Taqdir telah memisahkan kami. Setelah saya lapor ke keluarga bahwa ibu telah shalat lebih dahulu, keluarga saya-pun semuanya menangis sejadi-jadinya.
Akhirnya saya ketempat awal kami akan shalat bersama, namun menemukan bahwa tempat tersebut hanya menyisakan berbagai kain kafan dan ibu telah meninggal dunia dan akan segera dikebumikan. Ada beberapa teman saya yang turut hadir dalam mimpi itu. dan merekapun ikut shalat.
Wallahu a'lam..
 Ketika menulis entri ini saya hanya bisa menghela nafas panjang dan mengambil hikmah dari semuanya..
Saya sudah mengatakan bahwa pernah mengalami mimpi-mimpi aneh lainnya. mimpi pertama saya ibu hadir dengan penuh kebanggan dan memuji saya terus-menerus sebagai tanda kebahagiaan. Beliaupun memeluk jasad saya erat-erat. Mimpi kedua saya yaitu ibu dipeluk olek almarhum kakak saya yang pertama yaitu alm.Bang Taufan seakan-akan beliau sangat merindukan ibu.. Bang taufan memeluk ibu dengan menggunakan pakaian kematian (kain kafan) secara lengkap..
Mimpi ketiga menurut saya merupakan mimpi yang sedikit mengerikan. ibu memerahi saya karena melakukan suatu hal yang menurutnya salah. Tapi saya tidak tau arti mimpi itu secara detail dan apa kesalahan terbesar saya. Namun saya memperkirakan karena awal kali saya ke pondok ini bukan berniat murni untuk mengabdi. Mengerikan jika disana terselip sebuah penyakit ria, lagipula pengabdian saya disini membuat saya meninggalkan dunia dakwah dikampus bahkan saya tidak halqoh selama dua bulan. Alhasil  saudari semuanya disana sangat sedih dan selalu mempertanyakan keberadaan saya. Mereka sangat mencintai saya karena menegur segala kesalahan saya yang tidak pernah terasa saya lakukan..
Subhanallah,, hidup ini penuh hikmah. Masya Allah,, seharusnya hamba-Mu yang bodoh ini selalu berterima kasih karena diingatkan akan dosa-dosa dan kelalaian yang dilakukan. Wallahu 'alam. yang saya harapkan hanya sekedar dapat membagi waktu dalam dakwah, mengabdi, kuliah dan berbagai amanahnya, dan pastinya thalabul ilmi tetap berjalan. Berilah hamba-Mu ini kesempatan ya Rabb.. Kelapangan dalam hidup dalam menjalankan seluruh amalan kehidupan yang Engkau titipkan sebagai keberadaan berhutang.. Sihatkanlah seluruh keluargaku (keluarga bukan hanya berarti keluarga inti saja) namun juga kerabat, saudari" ku di UIN, HT, Insists, HMJ, dan lain-lainnya. Barakallahu fiikum,. Pertemukanlah kami dalam Jannah-Mu yang Agung..
Tak lupa secara khusus bangunkanlah istana bagi kekuargaku dan keluargaku yang belum terbentuk ya Rabb. Jadikanlah keluarga kami keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Berilah aku suami yang mampu menyempurnakan pakaianku dan akupun sebagai penyempurna pakaiannya.! Jadikanlah aku sebagai istri yang shaleha yang dapat mencetak seorang pemimpin dan pemimpin muda nanti!. Jadikanlah aku sebagai obat saat kedukaannya menghadang, senyum untuk keberhasilannya., dan lain sebagainya yang mampu menemaninya sepanjang hidup dengan potensi yang besar sebagai yang shaleha untuknya.
Jadikanlah anak-anak dan cucu kami sebagai pejuang diin-Mu yang bergelar syuhada..
Allahumma Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar