Sifat sejarah menurut orang, Ibarat pentas bermain wayang; Cerita Lampau dihurai dalang, 'Pabila tamat segera diulang. Jika demikian mustahil pantang, Giliran Islam pula mendatang; Lakonan lama indah gemilang, Di layar dunia semakin terbentang. (Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Prakata Risalah Untuk Kaum Muslimin) Perhatian, jika berniat mengutip; Mohon kutip sebagaimana mestinya kutipan terhadap karya ilmiah. Jazakumullah Khairan Jaza, Semoga Bermanfaat
Minggu, 10 Juni 2012
Nasihat dari Ummu Mu'ashirah
"Wahai putriku, engkau akan menghadapi sebuah kehidupan baru. Yaitu, sebuah
kehidupan yang tak ada tmpat bagi bapak ibu, dan saudara-i mu untuk mencampuri urusanmu.
Dalam kehidupan barumu engkau akan menjadi teman setia bagi suamimu. Suamimu tidak
akan rela ada orang lain yang ikut campur dalam urusnmu dengan suamimu, sedekat apapun
hubungan darahnya denganmu. Maka jadilah engkau istri dan ibu baginya. Buatlah ia
merasa bahwa engkau adlah segala-galanya dalam hidup dan dunianya. Ingatlah, seorang
suami adlah "bocah besar" yang cukup bahagia hanya dengan sedikit ungkapan kemanjaanmu
padanya. Janganlah engkau membuatnya merasa bila pernikahanmu dengannya merupakan
penyebab terpisahnya dirimu dari keluarga dan orang tuamu. Perasaan seperti ini juga
dirasakan olehnya. Dia telah meninggalkan rumah kedua orang tuanya demi kamu. Akan
tetapi perbedaan antara kamu dan dia adalah perbedaan antara laki-laki dan wanita.
Seorang wanita harus menyesuaikan diri dengan seorang laki-laki yang telah menjadi suami,
pelindung, dan ayah bagi anak-anaknya. Inilah duniamu yang baru".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar