Sabtu, 02 Juni 2012

Khilafah adalah oasis di gurun pasir


Khilafah laksana sebuah Oasis di padang pasir. Disaat kita kelelahan mencari sumber air yang terlihat hanyalah gunungan pasir. Saat kita kepanasan, membutuhkan air, membutuhkan tempat berteduh dan mencari sebuah tempat peristirahatan di padang pasir, oasis itulah tempatnya. Oasis seperti sebuah surga dunia yang memberikan ketenangan jiwa, serta peredam berbagai konflik dan masalah yang mendera.

Banyak orang yang mengatakan tidak mungkin ada oasis di gurun sahara, namun ternyata ada erg awbari dengan keindahan danaunya. Banyak orang yang mengatakan mustahil ada oasis di gurun gobi, namun ternyata ada sumber air utama danau Crescent. Banyak orang yang mengatakan sangat mengkhayal jika saya membayangkan oasis di gurun maha luas Afrika, tetapi tanpa kita sadari kita akan mudah menemukan oasis Chebika di Tunisia.
Setiap orang mungkin berfikir mengenai kemungkinan adanya sebuah oasis di padang pasir. Namun banyak diantara mereka yang akhirnya mengatakan itu hanyalah sebuah fatamorgana disaat kita merasa lelah dalam mencari sumber air pelepas dahaga. Ah, biarkan saja orang mengatakan oasis itu adalah sebuah kemustahilan, yang pasti saya pernah mendengar kabar bahwa benar ada oasis di suatu tempat di gurun ini. Hal itulah yang selalu membuat saya optimis dalam memperjuangkan kehidupan yang lebih baik.



Khilafah, adalah sebuah keniscayaan. Khilafah adalah sebuah janji dari Allah kepada seluruh ummat manusia. Khilafah adalah sebuah solusi komprehensif atas segala problematika didunia. Khilafah adalah sebuah keyakinan penuh setiap Muslim untuk menempatkan dirinya sebagai seorang yang beriman. Dengan Khilafah keimanan kita mudah disempurnakan, karena kita menjauhi segala hukum thagut bukan buatan Pencipta. Khilafah adalah sebuah oasis di padang pasir, sebuah solusi permasalahan umat yang sering dianggap hanya utopia belaka.
Mengapa banyak Muslim yang tidak mempercayai akan terbentuknya Khilafah Rasyidah? Padahal National Intelelligence Council’s (NIC) memprediksi akan lahirnya kembali a New Chalipate. Sebuah tatanan dunia baru dimana penerapan Syariat Islam di terapkan secara kaaffah. Mengapa mereka tidak meyakini janji Allah dalam hadis Riwayat Ahmad berikut ini?


حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنِي دَاوُدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْوَاسِطِيُّ حَدَّثَنِي حَبِيبُ بْنُ سَالِمٍ عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ كُنَّا قُعُودًا فِي الْمَسْجِدِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ بَشِيرٌ رَجُلًا يَكُفُّ حَدِيثَهُ فَجَاءَ أَبُو ثَعْلَبَةَ الْخُشَنِيُّ فَقَالَ يَا بَشِيرُ بْنَ سَعْدٍ أَتَحْفَظُ حَدِيثَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْأُمَرَاءِ فَقَالَ حُذَيْفَةُ أَنَا أَحْفَظُ خُطْبَتَهُ فَجَلَسَ أَبُو ثَعْلَبَةَ فَقَالَ حُذَيْفَةُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ (رَوَاهُ اَحْمَدُ)

Imam Ahmad berkata, "Sulaiman bin Dawud al-Thayaalisiy telah meriwayatkan sebuah hadits kepada kami; di mana ia berkata, "Dawud bin Ibrahim al-Wasithiy telah menuturkan hadits kepadaku (Sulaiman bin Dawud al-Thayalisiy). Dan Dawud bin Ibrahim berkata, "Habib bin Salim telah meriwayatkan sebuah hadits dari Nu'man bin Basyir; dimana ia berkata, "Kami sedang duduk di dalam Masjid bersama Nabi saw, --Basyir sendiri adalah seorang laki-laki yang suka mengumpulkan hadits Nabi saw. Lalu, datanglah Abu Tsa'labah al-Khusyaniy seraya berkata, "Wahai Basyir bin Sa'ad, apakah kamu hafal hadits Nabi saw yang berbicara tentang para pemimpin? Hudzaifah menjawab, "Saya hafal khuthbah Nabi saw." Hudzaifah berkata, "Nabi saw bersabda, "Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan 'ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja dictator (pemaksa); dan atas . Sehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah 'ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, beliau diam".[HR. Imam Ahmad]


Mengapa banyak Muslim yang tidak mempercayainya? Apakah saat ini umat Islam sudah menjadi kaum yang skeptis? Tidak meyakini janji yang sesungguhnya akan tiba?

Saya tidak peduli bagaimana penerapan Khilafah Islamiyah tersebut. Ada sebuah partai yang memiliki fikrah dan thariqoh perjuangan yang jelas. Saya selalu mendukung perjuangan ini. Namun Khilafah adalah sebuah proyek jangka panjang. Yang tidak mudah. Yang memerlukan sebuah perjuangan setiap elemen untuk mengembalikan kehidupan Islam. Meski politik telah dikuasai tetapi bidang lainnya belum,, akan mustahil Khilafah segera terwujud. Allahu a'lam.


Saya tidak pernah menyalahkan usaha kecil dari setiap orang maupun golongan untuk megembalikan kehidupan Islam ini. Apapun caranya. Meskipun dengan usaha kecil yang sering tidak kita anggap memberikan hasil. Tapi dari yang kecil itulah Islam bisa kita terapkan secara menyeluruh, berawal pada diri kita. Dengan keikhlasan itulah janji Allah akan segera terwujud. dan dengan keikhlasan itulah manusia memperoleh rahmat dari-Nya untuk menuju Syurga sebagai tujuan sebenarnya.


,, anita.cintasejarahislam@hotmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar