Kamis, 02 Agustus 2012

Kuartal kedua 2012 lebih baik dari Kuartal pertama 2012

Bismillah Arrahmaan Arrahiim
Allahumma shalli 'ala Muhammad, wa 'ala aliihi washahbihi ajma'iin

Berusaha membincang berbagai kegiatan kuartal pertama 2012, mengambil pelajaran dan mempertahankan yang benar untuk dilanjutkan pada kuartal kedua.

Kuliah
Sebagai mahasiswi semester 4 di UIN Jakarta mengharuskan saya menjalani-sisa-sisa perkuliahan. Saya anggap sisa-sisa karena saya yakin dalam waktu cepat memperoleh gelar sarjana. Kepede-an juga yaa, tapi tak apalah, dua tahun saya anggap sebagai waktu yang sebentar. Setidaknya dua tahun lagi saya lulus (Allahumma aamiin), memperoleh ijazah universitas, menyelesaikan Strata 1 untuk melanjutkan ke strata berikutnya.
Begitu berwarnanya kuliah saya semester 4. Proses yang dilalui terkadang membuat saya menangis karena kelelahan, atau tertawa bahagia karena behasil melaluinya. Proses begitu penting karena menentukan akhir, benar, dan prinsip inilah yang selalu saya tanamkan dalam diri.
Suatu tindakan berani saya awal tahun mengurai perjalanan manis yang telah saya lalui semasa kuliah. Betapa bahagianya saya ketika diawal, memperoleh teman yang begitu luar biasa. Memperoleh saudara seiman dan seperjuangan menegakkan janji-Nya. Disinilah pertama kali saya bersyukur, menemukan suatu hal yang tidak pernah saya anggap ada. Apakah itu? ialah ukhuwah Islamiyah. Saya kira tiada persaudaraan didunia ini selain pertalian darah. Ternyata dugaan saya salah total. Subhanallah.. Setidaknya saya merasakan kesamaan visi misi lebih dari satu tahun lamanya Namun apalah disangka, delapan bulan belakangan saya mengalami kekecewaan yang mendalam. Mungkin semenjak peristiwa meninggalnya ibunda, masya Allah tidak perlu saya ungkap lagi.
Awal tahun 2012 menjadi titik sentral kegelisahan saya di harokah. Gesekan ketika bercengkrama diluar harokah membuat pemahaman saya semakin memudar. Pelan-pelan saya mencari sesuatu yang terbaik. Mencari jalan lain untuk keluar dari lingkaran. Sebenarnya saya yakin benar dengan arah lingkaran ini, namun dalam perjalanannya mereka menyeleweng dari arah yang mereka buat sendiri... Setelah keluar dari lingkaran, berusaha untuk fokus dengan lingkaran baru yang merupakan gabungan dari lingkaran lainnya. Berusaha mencapai fokus utama, sebuah peradaban Islam.
Kegiatan padat khas aktivis pergerakan mulai saya tinggalkan. Hanya beberapa kali saja saya mengikuti aksi mahasiswa. Itupun saya lalui dengan keterpaksaan pada diri untuk menguji seberapa besar niat saya untuk bertahan. Ternyata saya kehilangan keikhlasan itu, suatu kunci untuk membuka setiap amalan.
Senat mahasiswa tidak saya perjuangkan, Departemen Gender saya hindari. Yaa, menurut saya masih ada jalan lain untuk memasukkan wordview Islam dalam kampus liberal. Caranya tidak lagi dengan memasuki sistem kampus, namun cukup mempengaruhi tiap elemen dari sistem ini.
Semester 4 ditutup dengan hasil studi yang cukup memuaskan. Alhamdulillah, disela-sela berkurangnya jatah tidur saya menjadi 5 jam sehari. Saya masih dapat mempertahankan keberhasilan studi,. Penurunan nilai tidak signifikan. Semoga semester depan dapat lebih meningkat dalam segala keruwetan kedepannya.

Mengajar
Saya sengaja tidak menuliskan kata "mendidik" dalam kegiatan yang kedua ini. Saya masih memiliki kaca yang dapat melihat peran saya selama ini.
Jutaan manfaat saya peroleh ketika mengajar santri dan santriyah di pondok tercinta. Sebagaimana pesan ayah untuk selalu mensyukuri apa yang telah diperoleh. Karena sungguh menurutnya lebih banyak maslahat yang saya terima daripada yang telah saya berikan. Pengalaman berharga menjadikan saya semakin kokoh sebagai pengajar. Belum lagi berbagai ilmu dan hikmah yang saya peroleh dari tiap elemen pondok ini. Masya Allah, alhamdulillah.
Saya yakin 6 bulan kedepan tidak akan dilalui dengan mudah. Tapi insya Allah tetap semangat, karena niat sudah berusaha saya luruskan. Apapun kendala pada 6 bulan belakangan, saya coba kurangi untuk menjadikan hidup saya lebih bermanfaat kepada pondok ini. Jazakumullah khairan jaza untuk keluarga besar Pesantren Husnayain. Tak ada yang dapat saya ungkapkan selain rasa bahagia ketika diizinkan untuk bergabung dalam keluarga besar ini.

Pekerjaan Sambilan
Dikatakan kerja sambilan tidak juga, saya lebih banyak belajar dari beberapa orang penting ini.
1. Ummu Salamah, berawal dari mengisi kajian untuk anaknya. Saya memperoleh jutaan manfaat dari beliau. Subhanallah, di kliniknya saya belajar mengenai kedokteran Islam. Mengetahui sedikit demi sedikit cara mendiagnosa (mendeteksi penyakit), membekam yang benar, yumeiho, dan lainnya. Sebuah kursus gratis yang saya peroleh tiap minggunya. Alhamdulillah.. Dengan mempelajari ini semua dengannya, bertemu beberapa pakar kesehatan, serta orang-orang hebat lainnya. Saya dapat mengaplikasikannya kepada beberapa pasien. Respon mereka cukup luar biasa, satu lagi bintang yang saya peroleh untuk dapat lebih banyak berguna bagi manusia. Ingin saya melakukan bakti sosial besar-besaran. Pengobatan gratis diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Bismillah,, :))
2. Syekh Abdurrahman Al Baghdadi, Tidak dapat saya fungkiri. Beliau adalah ulama, guru besar saya mempelajari fardhu 'ain. Pewaris risalah nabi. Alhamdulillah dapat berguru lebih banyak dengan beliau. Namun sayang dikata sayang, semester depan saya harus absen menghadiri ta'limnya.
3. Para ust dan usth di Insists, Apalah yang saya ungkapkan selain rasa syukur dapat lebih dekat dengan mereka. Pejuang worlview Islam. Subhanallah, Jazakumullah Ust Nirwan, ust. Adian, ust. Nuim, ust. Tiar, ust Adnin, dll. Insya Allah September saya akan bertandang ke Malaysia untuk menggali ilmu dari Prof. Al-Attas..
4. Teman-teman yang sangat berharga. Kepada mereka saya bertukar ilmu dan pengalaman luar biasa. Semoga Allah memberikan hikmah kepada kita semua. Allahumma aamiin..
Pekerjaan sambilan ini akan saya lakoni lagi di kuartal kedua. Semoga Allah meridhai perjalanan saya dan kita semua. Allahumma aamiin..

Center For Gender Studies
Masya Allah, berlatih dan terus berusaha meluruskan apa-apa yang salah dari berbagai teori Gender selama ini. Jazakumullah khairan jaza untuk ayah guru, ibu guru, dan kakak guru di CGS. Jazakumullah khairan jaza.
Keluarga
Bukannya saya menjadikan keluarga sebagai yang terakhir, hanya saja setiap aktivitas yang saya jalani memang atas persetujuan keluarga saya. Ayah memberikan kepercayaan penuh kepada saya, dan jangan sampai kepercayaan itu memudar apalagi hilang. Karena saya tidak akan memperoleh keridhaan-Nya jika tidak memperoleh keridhaan dari ayah saya.
=> Terima kasih juga kepada beberapa keluarga yang mau saya repotkan. Hanya Allah yang dapat memberikan balasan pahala. Berbagai cinta kasih dari mereka membuat saya semakin kuat dalam menjalani hidup. Jazakumullah khairan jaza kepada keluarga Sakinah Fifhriyah, keluarga ka Ajizah, Ummi Hana dll. Barakallahu fiikum.. Subhanallah, Syukran katsiiran..

Mempertahankan yang baik, memperbaiki yang kurang baik, dan mengganti yang tidak baik. Alhamdulillah, thanks to Allah,. Semoga Dia masih memberi saya umur lebih lama untuk dapat menyebarkan kebaikan dari potensi yang dimiliki. 

Allahu 'alam..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar