Sifat sejarah menurut orang, Ibarat pentas bermain wayang; Cerita Lampau dihurai dalang, 'Pabila tamat segera diulang. Jika demikian mustahil pantang, Giliran Islam pula mendatang; Lakonan lama indah gemilang, Di layar dunia semakin terbentang. (Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Prakata Risalah Untuk Kaum Muslimin) Perhatian, jika berniat mengutip; Mohon kutip sebagaimana mestinya kutipan terhadap karya ilmiah. Jazakumullah Khairan Jaza, Semoga Bermanfaat
Minggu, 21 Oktober 2012
ARP 1
sang bulan, mencuri sinar agar terang-benderang.
sekali lagi sinar itu bukanlah datang darinya.
Elok bintang bertebaran di angkasa luas.
jumlahnya milyaran, bahkan hipotesanya jumlah mereka melebihi manusia bumi.
bulan selalu tersenyum karna bintang2 selalu berkedip menunjukkan pesonanya.
Dulu sempat terfikir oleh bulan untuk keluar dari orbit. Menjelajah sang waktu, menghampiri bintang yang cahayanya berkilauan.
namun bulan selalu berfikir, bintang adalah sumber cahaya yang bila didekati hanya membakar apa yang dimiliki bulan.
#Jadilah bulan meninggalkan obsesi semunya, dan tersenyum kembali memantulkan cahaya dari para bintang yang bersinar.
Pikirnya dia hanyalah batu terbang yang tiada berdaya.
namun suatu masa terlihat banyak bintang mendekat, mengarungi sang waktu. menjelajah semesta, merubah diri menjadi bulan baru.
Tapi bulan tiada tertarik, menurutnya obsesi itu hanya tipuan, bintang adalah bintang yang terang benderang hanya untuk membakar.
cukuplah bulan untuk melayang, menuruti obsesi Sang Kholik untuk menangkap asteroid yang singgah di dekatnya.
Jadilah ia terluka,
tapi bulan tetaplah bulan yang selalu tersenyum pada tuannya.
dalam hati dia berfikir, suatu hari akan muncul asteroid yang berukuran besar. Menyatu atas pedoman pencipta. Menemani bulan dalam petualangannya bersama sang waktu meski tanpa sinar yang mempesona namun mambakar..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar